Senin, 13 Juni 2016

Coklat Lebaran

Seperti tahun - tahun sebelumnya... coklat praline jadi pilihan saya sebagai bakulan andalan musiman...

Tapi yang aneh... biasanya harga suatu produk kan semakin meningkat dari tahun ke tahun... tapi coklat praline saya ini harganya justru semakin turun. Tahun lalu saya jual Rp200.000 per lusin @200 gram, nah... tahun ini harganya hanya Rp150.000 per 6 toples @400 gram.

Beberapa faktor pemicunya selain karena semakin banyak bakulers yang sudah pandai membuat coklat sendiri dan ikut meramaikan dunia percoklatan, juga karena saya semakin 'lihai' mencari bahan baku dengan harga miring... hehehe...

Ini penampakannya...
isinya kurleb 42 - 46 pcs per toples
Reseller welcome... 😊
Kalau yang ini edisi campur sari, menggunakan toples 3 sekat sebagai wadahnya.
isinya 58 pcs dengan berat kurleb 500 gram

Sabtu, 30 April 2016

Awal yang Baru

Well, kalau dibilang baru... ya ngga juga sih karena sudah genap 4 bulan lamanya, warungku pindahan... tempatnya ngga gede - gede amat, cukup lah buat menaungi keseluruhan aktivitasku seharian...

Dan mengawali episode baru di warung kami, Pizza terpilih sebagai salah satu icon aka makanan khas yang harapannya sih... kalo warga kalimati dan sekitarnya mau menikmati sensasi pizza yang pedes pedes empuk gurih gurih gimanaaa gitu, tanpa mengeluarkan banyak lembaran rupiah, ingatlah mereka pada warung kami, si ABC Corner... 😊

Cukup Rp2.000 saja untuk sepotong nya 😊
Setelah beberapa minggu, mulai ada beberapa yang tertarik mencoba menjadi reseller loh, dan "ngga nyangka" bertahan sampai sekarang. Tapi khusus reseller, aku coba buat beberapa variasi pizza dengan harga yang variatif juga donk... pokoknya cincai... harga mah menyesuaikan...

Triple Cheese Pizza,, parmesan, mozarella, cheddar

2 in 1 Black Pizza

Spicy Pizza... pedasnya pedaaassss...


Pernah juga ada yang pesan pizza telur, tapi ngga keburu difoto, yang pesan sudah datang...

Nah, begitulah... bermodal semangat baru, rencana untuk menu menu baru dan keyakinan untuk bisa teruuuus maju... tahun 2016 semoga memberi banyak hal yang manis manisss.

Salam manis... 😊

Jumat, 02 Oktober 2015

Cilok Bumbu Pedas


Siapa yang mau Cilok bumbu pedas ???
Cilok ini adalah pesanan dari mamah Nissa buat sarapan (nah loh... bukan ide aku loh ya sarapan pake cilok pedas... hehehe, tapi... berhubung pelanggan adalah raja... ya aku sih oke oke aja)

Seporsi hanya 7rb saja... kalo pesan 10 porsi ya dikasih diskon dong 10% hehehe...

Bakso Ayam Udang

Seperti biasa, kalau sedang libur  aku selalu melakukan eksperimen di dapur... hehehe...
Kebetulan, kemarin mba Iis penjaja sayur terfavouriteku menawarkan ayam dan udang. Dan sudah lama aku pingin buat bakso ayam udang tapi citarasanya pedas... secara aku selalu suka semua makanan yang pedas - pedas (dan suka pura-pura lupa gimana sakitnya perut sampe guling-guling kalo habis makan pedas kebanyakan). 
Akhirnya diputuskan menu hari ini bakso ayam udang.

Semua bahan sudah tersedia di dapur... tepung sagu tani, terigu, telur, bawang putih sudah dikupas.... garam, merica bubuk dan daun bawang juga sudah siap... es batu... ada, cabe rawit merah sdh pasti selalu sedia di kulkas, tinggal dieksekusi aja....

Pertama... goreng bawang putih sampai wangiiiiii.
Kedua, ayam difilet, ambil dagingnya saja ya... tulangnya buat bikin kaldu saja. udangnya juga dibuang kepala dan ekornya, kupas kulit luarnya hingga tersisa hanya dagingnya saja. jangan lupa dikerat dan dibersihkan kotorannya.
Next, giling ayam, udang bersama dengan es batu (es batuku bentuknya sudah kecil-kecil loh ya) dan semua bumbunya (bawang putih goreng, cabe rawit merah, merica bubuk dan garam) sampai halus... tambahkan telur.
Lalu, tambahkan terigu dan sagu, aduk hingga tercampur rata. Adonan selesai.

Didihkan air, bentuk adonan bakso bulat-bulat menggunakan 2 buah sendok makan, lalu masukan ke dalam air mendidih, kecilkan api dan tunggu hingga bakso mengapung, itu tandanya bakso sudah matang.
Kalau bosen sama bentuk yang bulat pentol - pentol.... bisa juga adonan bakso dicetak menggunakan cetakan coklat silicon, bisa lihat disini bentuknya. Atau bisa juga menggunakan cetakan agar-agar yang agak tebal yang terbuat dari plastik... lalu dikukus. Aku sarankan jangan pake cetakan coklat yang dari mika ya... karena cetakan coklat mika ngga tahan panas terlalu tinggi.

Untuk kuahnya, rebusan tulang ayam, disaring dan diberi tambahan pasta bawang (bawang merah + bawang putih digoreng lalu dihaluskan), merica bubuk, garam dan gula (gula sebagai penyedap). Tambahkan daun bawang yang diiris halus supaya lebih meyakinkan bahwa ini memang kuah bakso... hehehe...

Apa yang berbeda dengan bakso ini???? Yup, bakso ini menggunakan cabe rawit sehingga rasa pedas tuh ada di baksonya, bukan di kuahnya... kalau kuahnya mau pedas ya tinggal tambahkan saus cabe botolan yaaaa :D

bakso ayam udang pedas aneka bentuk
contoh jika nekat menggunakan cetakan coklat mika untuk mengukus adonan bakso :D cetakannya jadi meleottt

Penilaian anak-anakku : mereka ngga bilang apa-apa, tapi encih kongsi an sama ririn, habis 1 porsi... sementara teteh dengan mulut yang ber hosh-hosh-hosh kepedesan, nambah sampai 2 mangkok... hehehe....

Si yayang sih cuma komentar, "bentuknya lucu, mi... rasanya udah oke.... tapi.... kurang kenyal..."
Iya... iya... aku akui memang bakso ini tidak sekenyal bakso yang dijual penjaja bakso keliling.... kurang apa yaaa?????



Kamis, 01 Oktober 2015

Aku

Setelah dipikir-pikir, dari kecil sampai hari ini ketika saya menulis post ini, saya rasa kesukaan saya tidak berubah terlalu jauh. Waktu kecil saya suka menjahit, sekarang pun masih... meskipun lebih banyak menjahit menggunakan tangan, karena mesin jahit kesayangan saya terendam banjir dan karatan.... :) Waktu kecil saya senang memasak, bahkan sudah menerima pesanan kue sejak SMP dari teman-teman mama dan tante saya... juga sudah menjual kue di warung nenek. Sekarang pun masih seperti itu, masih suka bikin kue, kadang dijual, kebanyakan untuk dimakan sendiri... :) Waktu kecil saya sudah hobi ngumpulin teman-teman tetangga dan main guru-guru an, dan selalu harus saya yang jadi gurunya.... hehehe... (psstt.... dari kecil pun saya sudah judessss) sampai-sampai Ade Ahmad Fahmi -almarhum... teman saya berantem, protes sama umminya, "kenapa sih nana mulu yang jadi guru???" dan dengan cueknya saya jawab, "soalnya aku yang punya kapur..." hehehe... dan sampai hari ini pun saya masih menikmati peran saya sebagai guru, meski hanya guru bimbel... :)


Sesekali, hobi saya membaca novel dan merindukan suami tercinta pun mungkin akan muncul mewarnai blog ini... hehehe... yang pasti, blog ini adalah jalan saya merangkum semua kenangan hidup... yang semoga bisa saya wariskan ke anak cucu.

Stay cuuun ;)